Akhirnya aku meminum kopi lagi, mencoba mencari lagi segaris rasa manis dibalik rasa pahitnya yang seksi.
Kali ini aku akan menyeruputnya perlahan selagi asap kecil masih mengebul di atas cangkir, bukan membiarkannya hingga dingin supaya bisa menghabiskannya satu tegukan.
Kali ini aku akan menikmatinya dengan cara yang berbeda, agar aku bisa mendapatkan rasa yang berbeda.
Rasa yang seharusnya aku rasakan sejak awal aku mengenal kopi.
Kecewa. Itulah perasaanku saat tau parameter apa yang kau pasang terhadap cinta. Aku yakin bisa memenuhi kriteria yang kau harapkan, tapi aku ngga yakin kalau kau cukup layak untuk membuatku melakukannya.
Aku ngga mau terlalu berjuang lagi untuk cinta. Bagiku, cinta adalah hal yang paling egois di bumi yang katanya simetris. Cinta adalah satu-satunya hal yang bisa mengabaikan masa-masa yang telah dilewati dan masa-masa yang akan dijalani demi ketidakpastian dari masa kini. Cintalah yang menciptakan kesemuan dari sebuah kata bahagia dengan menyembunyikan kepahitan dibalik kata-kata sayang.
Aku sangat sentimen dengan cinta. Cinta yang membuatku bisa jatuh sangat jauh ke bawah sampai aku lupa kalau aku dulu pernah berada di atas. Cinta membuatku sadar kalau dunia berputar sesuka hatinya dan berhenti semaunya. Cinta adalah ilusi terbesar bagi mereka yang percaya dengannya, namun realita terbodoh bagi mereka yang tidak.
Aku ngga mau terlalu berjuang lagi untuk cinta. Aku ngga mau terlalu berjuang untuk kau. Aku hanya mau berjuang untuk kebahagiaanku pribadi.
I don't know anymore for the words I can write, or for the phrases I can show, because for these several times, you make me believe in the existing of love.
I write the memory about how did I find you, about how easy I was to gave my heart to you.
I've ever thinked before about my life without you, would it be okay? But now I have knew the answer. Not at all.
I always dream about my wonderful old day with you that still look amazing with your long hair although it's gonna be not black anymore.
This love is everlasting.
There's no remain for the world.
Cuz' I have spent all the rest of my love to you.
If the time is over.
Not steping any longer to the world.
I have spent all the rest of my love to you.
Sunset of paradise,
Will you stay there for a while and make she smile?
'Cause I'm lack of light, silhouette of sky, night comes just to lie.
Their temporary stars, prove that faiths write all scars.
And you just close your eyes.
Sleep in my dream, and whisper "Dear, dont fade".
Change is needed. Change is the one and only parameter of growing up. You, me, us, our love, all of it have to change just to show the world that "We are better than we were". But, as the reason of it, the orientation of our changes must be clear. Encreased, not decreased. "Don't fade" is the keyword. You have to be stronger, I have to be wiser, we have to be closer. and our love have to be bigger. Don't fade! What ever for the world orientation, we don't have to follow it. We just have to stay together and step our faith.
Terkadang aku berpikir apa lagi yang bisa membuatku bahagia lagi setelah patah hati terhebat yang baru saja aku alami. Apa benar aku akan tetap seperti ini? Apa benar ini yang akan aku hadapi sepanjang hidupku, menjalani hari dengan hati penuh kekecewaan karena merasa menjadi pencilan di dunia yang penuh dengan cinta yang indah?
Pertanyaan yang berat kan? Iya. Tapi ntah kenapa, dia mampu menjawabnya dengan sangat mudah dengan senyum sederhana diwajah letihnya.
"Tidak.", itu yang dia katakan secara tersirat.
Saat dia cemberut, aku cuma bisa mengaggumi titik hitam kecil di wajahnya yang ntah kenapa tetap terlihat manis. Saat dia tersenyum, yang kukagumi adalah gerak pipi dan hidungnya yang ntah kenapa semakin terlihat anggun.
Apa ini? Terlalu dini untuk dunia simpulkan. Tapi bak waktu menyeret bumi untuk dapat berputar, biarlah waktu itu juga menyeret kedua hati kami untuk dapat mendekat.
Karena kini aku hidup di dalam kotak kenangan, tinggal di dalamnya, bernapas di dalamnya, dan kini kau berada di luar kotak ini, melayang di atas dan mengamati aku dengan ketidakberdayaanku.
Aku tidak bisa melihatmu secara langsung, aku hanya bisa menikmati siksaan jiwa akan segala hal tentangmu yang terlukis di seluruh bagian dinding di kotak ini. Aku menderita di dalam kegelapan, aku menderita di dalam kekedapan.
Aku tidak akan pernah bisa keluar, kecuali kau mengizinkannya, kecuali kau membukanya, karena sebenarnya kau yang mengurungku di dalam kotak ini. Aku tidak akan pernah bisa keluar, kecuali kau akhirnya rindu untuk hidup bersama-sama aku lagi.
Bagaimana jika suatu hari nanti, disaat akhirnya semua yang sedang kupersiapkan pun selesai, namun kamu sudah memberikan hatimu ke yang lain?
Mungkin saat itulah aku menemukan kehancuranku sendiri.
Kau ngga perlu sama sekali menyuruhku untuk berhenti, karena aku pasti berhenti. Berhenti berharap, berhenti bercinta, berhenti mencari kebahagiaan, berhenti bernapas.
Karena hal tersebut sangat mungkin; kau saat ini sedang mencoba peruntunganmu dengan yang lain.
Bagaimana jika kau dan dia telah berjalan terlalu jauh?
Apa yang bisa kulakukan selain menangis seperti anak bayi yang kehilangan ibunya? Merasa kecil di dunia yang besar, ngga berani beranjak kemana pun, karena dia tau apa yang dia lakukan ngga ada gunanya?
Semalam aku bermimpi tentang mu, itu karena seharian penuh aku habiskan untuk memikirkan keadaanmu sekarang.
Dalam mimpiku, kamu mengatakan sesuatu untuk seseorang yang masih kau rahasiakan tentang petunjuk perasaanmu ke dia, seperti yang dulu kau pernah lakukan ke aku saat aku mendekatimu awal-awal dulu. Yang jelas dia bukan aku. Ya, aku yakin itu.
Inikah yang namanya pupus? Inikah yang namanya ketidakbergunaan?
Aku tau itu cuma mimpi. Tapi siapakah yang memberikannya kepadaku?
Rasa kecewa? Penyesalan?
Melihatmu ngga menjadi dirimu sendiri demi mereka membuatku sulit untuk bernafas. Itulah alasanku selama ini ngga mau begitu mengamati setiap kegiatanmu, namun rasa penasaranku pagi ini ngga mampu kubendung.
Aku melihatmu. Dan, setelah butuh upaya lama demi menghilangkan perasaan ini, akhirnya aku kembali menemukan frustasiku di dalam hidup.
Sisi manis yang masih bersisa dari penggalan kisah yang selama ini kita jalin masih menyiksaku, dan memang ngga pernah aku biarkan pergi.
Doaku pagi ini, semoga aku kuat meloncat dari satu tingkat kefrutasian menunju tingkat kefrustasian lainnya.
Sebenarnya ini adalah sebuah kisah yang terlalu sedih untuk diceritakan, dimana aku melihat dan merasakan bagaimana buruknya diriku sendiri dari melihat dan merasakan keburukan orang lain.
Malam ini, seperti biasanya, hawa udara di kota Medan yang panas dan pengap membuat cerahnya langit penuh bintang menjadi hal yang tidak menarik lagi. Malam ini, aku melihat begitu banyak hal yang buruk. Keegoisan, ketergantungan, dan ketidakpercayaan, tiga hal yang telah kusaksikan yang membuatku ingin muntah.
Namun, sembari aku berusaha menoleh hal-hal buruk itu, aku justru malah merenungi hal-hal yang telah kulakukan. Aku berpikir bagaimana jika selama ini aku pun telah turut melakukan hal-hal tersebut secara tidak sadar, dan hal-hal tersebutlah yang membuatku kehilangan kebahagiaan dalam hidupku.
"Mungkin aku ngga sesalah itu, mungkin aku memang benar dan dia yang salah.". Itu hal pertama yang muncul dalam benakku saat perasaan bersalah dan penyesalan mulai tumbuh di hati, dan masih tanpa aku sadari, baru saja aku melakukan hal buruk yang pertama; keegoisan.
"Ya, aku ngga salah. Dia yang berubah, ngga pernah ada lagi buat aku. Boro-boro ngechat duluan, bales sms aja lama banget. Apa dia ngga tau hidupku kacau tanpa dia? Aku kan lagi saat itu memang lagi butuh dia, masa dia ngga bisa ngertiin aku?" Itu pembelaanku yang kedua, dan justru aku malah melakukan hal buruk lainnya; ketergantungan.
"Tetap aja aku ngga salah. Orang dia disana memang lagi senang-senang sama yang lain kok, sedangkan aku disini lagi melarat sendirian mikirin dia." Ya, aku menyesal masih mau membela diri. Hal buruk yang ketiga pun akhirnya kulakukan; ketidakpercayaan.
Andai aja aku selalu berpikir kalau memang aku yang salah, dan secepatnya aku langsung meminta maaf, karena aku tau setidaknya hal sekecil itu bisa membuat dia senang. Andai aja aku bisa memiliki kehidupanku sendiri selain dia, sehingga aku juga bisa sadar dan membiarkannya memiliki kehidupan yang lain selain aku, karena sebenarnya hal tersebutlah yang dia inginkan dan dia telah lakukan bahkan jauh sebelum bertemu denganku. Andai aja aku percaya kalau memang tidak ada yang lain selain aku yang dia sayang, siapapun yang sedang bersama dia, ya mereka cuma teman, ngga akan pernah bisa lebih dari itu.
Andai aja semua itu aku lakukan, mungkin malam ini dia akan bersama-sama denganku, menemaniku di rumah sakit ini.
Sore ini aku duduk sendirian di ruang tunggu Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota Medan. Ntah apa yang kulakukan disini, hanya duduk, melihat para pegawai berlalu-lalang ria dengan segala urusannya.
Sekitar setengah jam aku duduk, seorang pria berkacamata berstelan kasual dengan tubuh yang sedikit gempal duduk di depanku. Aku memperhatikannya di beberapa menit awal, namun dia tidak melakukan apa-apa, sama sepertiku.
Setengah jam aku terus memperhatikannya, melihat gerak-geriknya, dan dia hanya memainkan ponselnya. Aku ngga berani bertanya ke pria itu, karena sebenarnya aku pun tak berbeda darinya, duduk di tempat ini tanpa tujuan apapun.
Lima menit berlalu, dan mataku menangkap pergerakannya. Dia berdiri sambil menatap seseorang di belakangku dan kemudian tersenyum dengan manisnya. Aku menoleh ke belakang, dan mendapati seorang wanita yang juga berkacamata, dengan tubuh tinggi semapai dan rambut panjang bergelombang, yang kurang lebih berumur sama dengannya juga sedang memandangnya sambil tersenyum.
Mereka sama-sama saling mendekat, hingga aku menyaksikan bagaimana si wanita itu mencium tangan di pria, dan si pria mengecup hangat kening wanita itu. Aku bisa merasakan nuansa cinta diantara mereka berdua.
Tidak ada percakapan disana, yang ada hanya pandangan dan senyuman yang penuh arti, seolah hanya dengan pandangan dan senyuman itu mereka mampu saling berkata, "Sayang, aku kangen kamu seharian ini. Kamu pasti capek. Ayo kita pulang, beristirahat, menghabiskan sisa malam ini berdua."
Mereka pun berjalan keluar dari pintu, dengan tangan si pria yang berada di pinggang si wanita. Melihat hal itu hatiku terenyuh. Ya, terenyuh. Aku ngga tau sebenarnya apa arti terenyuh itu, coba tanyakan kepada si wanita.
Hukum kekekalan persahabatan, "Persahabatan ngga bisa diciptakan ataupun dimusnahkan, hanya saja dapat dialihkan ke orang yang lain."
Gua ngga tau kalimat pembuka apa yang cocok untuk mengawali tulisan ini. Mungkin percakapan mengenai energi ikatan atom yang semalam kita bahaslah yang menginspirasi gua untuk memilih kalimat itu.
Ya, benar pertemanan ngga bisa diciptakan. Elu sendiri yang pernah bilang bagaimana persahabatan itu ngga bisa direncanakan, dan ternyata elu benar. Pun dengan dimusnahkan, ngga bisa.
Tapi persahabatan dapat dialihkan ke orang yang lain.
Gua yakin untuk bersahabat dengan kami, ada persahabatan yang lain sebelum kami yang elu renggangkan, dan elu alihkan ke kami. Perhatian, waktu, uang, dan lainnya, semua elu alihkan ke kami, pun dengan kami yang melakukan hal yang sama, sehingga sekarang kita bisa memiliki kita.
Harapan gua, jangan ada pengalihan yang lain. Momen ini gua manfaatkan untuk menyampaikan ini, "Kalian membuatku nyaman.". Tetaplah seperti ini, tetaplah saling memiliki dan mendukung.
Terkhususnya buat elu yang hari ini lagi ulang tahun, mungkin kami ngga ada disaat elu butuh kami dan mungkin elu juga ngga ada disaat kami butuh elu, mungkin saat ini elu sedang berada diantara ribuan orang yang elu bisa aja sebut teman dan mungkin kami juga saat ini sedang berada diantar ribuan orang yang kami bisa saja sebut teman. Ngga masalah, itu hal yang wajar.
Hanya saja, gua bakal ngga ikhlas kalau kita sampai melupakan apa yang telah kita lewati bareng-bareng selama ini. Gua merasa akhir-akhir ini kita sedang berada di ujung peralihan lainnya, peralihan ke orang-orang yang belum tentu mengenal kita, peralihan dalam pertaruhan akan sesuatu yang semu.
Ingatlah, kita hidup di kondisi dan mimpi yang sama. Kita harus menyatukan langkah untuk menghadapi kondisi kita saat ini, dan melompat bersama untuk menggapai mimpi-mimpi kita kedepannya. Gua percaya itulah alasan semula Tuhan memperkenalkan kita di awal semester 5 di SMA itu, dan alasan itu kini telah menjadi jalan bagi kita kedepannya menuju kesuksesan kita.
Selamat ulang tahun Rizky Mc'Mastrubator. Kalau lu itu sebuah unsur, lu ngga harus menjadi unsur yang inert demi persahabatan ini. Lu cukup harus tau aja unsur mana yang potensial redoksnya paling sesuai dengan elu sehingga bisa hidup elu bisa stabil apabila elu berikatan dengan mereka.
Dan gua optimis itu adalah kami.
Sukses kuliahnya; tetap sehat buat elu, kita, dan seluruh keluarga; semoga dilacarkeun juga rezekinya; makin keren, makin asik, makin suka cewe; kurang-kurangin download bokep pake UC Browser; jangan ngestut pake Country Choice lagi; jauhkan mecin-mecin Indomie dari hidup elu, kecuali lagi urgent pas jam 3 pagi; jangan anggap Magnum rokok mahal; jangan tinggalin game online perkara ada teman datang lagi, langsung kalah nanti; kalau minjem saos om, dibalikin lagi; jangan menanggap diri elu anjing, elu lebih hina dari itu; jangan pake duit K*R lagi ki buat beli Indomie; jangan ubah angka 13 di plat motor itu jadi 18; dan masih banyak lagi lah.
Intinya, wish you all the best, dan apapun masalah yang sekarang maupun kedepannya datang ke elu, ingatlah itu juga masalah kita bersama.
Dari gua pribadi gua tekankan ke elu, selagi titit masih menggantung di bawah perut, kita ngga punya alasan untuk ngga bahagia.
Salam dari sahabat sekaligus saudara elu yang paling ganteng, pintar, dan enerjik, Denis The Dragon Slayer.
Cc:
Dian Lao Tse Choyang (Dian Pratiwi)
Siti Si Ganas Auuum (Siti Arifah Rahmah)
Sebut Saja Kuda (Aprily Damer Handika)
But praying isn't a sin, and hoping isn't a wind.
I promise God I will keep my eyes off just to make sure that Your angel's still flying above as I try to find the heaven gate.
Please, see me keep walking behind Your angel, following to everywhere she goes.
Step softly, try to make no footprint, so Your angel can't see and hear anything if she only use her eyes and her ears.
Because it's Your angel turn to show how sincere is her, to feel all the pain that I and her pretend to enjoy, and all the sweetness that I and her pretend to forget.
Do you agree God?
Don't hide on Your silence throne. I can see Your majesty to take this fire away from my heart's bone.
I don't care. You have burned my body for a long time, so just finish me to the nothing.
Don't let me hide on Your silence throne, beside You, watching Your pace if someday this is happen again to Your human.
Sleep on wings of an angel
Miss the past that has passed
Bring something to believing
Let me cry with the flies
You can change a simple thing
It's in me, see above
If someday you wanna come in
Please just turn all the lights off
I know you have a power inside
To break all the bridge, wall, and knights
So the fire may call my doom
And you can dance on my last poem
On the day, He's just seeing
From the hill of a virgin mare
But I won't be preyed by the crows
Even demon, even ghost
