Rabu, 30 September 2015

Babakan Raya

Malam itu suasana begitu ramai. Setiap langkah yang kuambil seolah harus penuh pertimbangan karena aku tak mau telapakku menghantam punggung kaki khalayak. Cukup si jalanan saja yang merasakan geli karena langkah-langkah seretku.

Malam itu suasana begitu ramai, hingga aku harus membohongi segalanya, sebab sebenarnya suasana malam itu tidaklah ramai, bahkan sepi, dan aku sama sekali tidak perlu pertimbangan untuk mengambil langkah, sebab aku enggan melangkah. Jalanan pun berkeluh kesah karena aku hanya berdiam berdiri dan membuatnya sakit.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar