Ada yang bilang bahwa cinta itu adalah anugerah terindah dari Tuhan. Ada
juga yang bilang kalau hidup tanpa
cinta, bagai taman tanpa bunga. Beragam deskripsi orang tentang cinta, tak
kunjung jua menumpas tuntas kata yang sederhana tersebut. Karena, cinta memang
misterius.
Disisi lain, ada sebuah tahap pada
masa hidup seseorang yang mulai mengenal cinta tersebut. Masa itu disebut
“remaja”. Beragam dampak pun terjadi seiring semakin kenalnya remaja tentang
cinta tersebut. Ada yang hidupnya lebih indah, ada yang menjadi lebih
termotivasi, namun tak jarang juga ada yang hidupnya menjadi kelabu, depresi,
dan akhirnya bunuh diri.
Pada tulisan ini, akan dibahas
dari segi-pandang ilmiah tentang dampak – dampak remaja yang mengenal cinta,
dan cinta pada pembahasan ini dikhususkan untuk “cinta romansa, yang berasal
dari hati terhadap lawan jenisnya.” Bukan cinta terhadap Tuhan, orangtua, dan
lain sebagainya. Apakah memang remaja sudah layak mengenal cinta yang seperti
itu?
Apa itu remaja?
Remaja adalah masa
peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang ( Zakiah Darajat -
psikolog )
Apa itu cinta?
cinta adalah sebuah NALURI yang timbul
/ bereaksi secara otomatis TANPA
KESADARAN yang dipicu kombinasi reaksi otak
EMOSI dan otak FISIK bukan otak
LOGIKA dan HASRAT mempercepat prosesnya, serta INVESTASI EMOSI yang
menjeratnya ( Ronald Frank – pakar motivator cinta )
Remaja dan Cinta
Bagaimana
cinta bisa menyerang remaja? Sederhana.
Itu karena hakekat dari cinta itu sendiri. Cinta adalah anugerah terindah dari
sang Kuasa. Cinta juga adalah naluri manusia. Dengan begitu, remaja normal
pasti akan merasakan cinta. Sebab remaja juga manusia yang diciptakan langsung
dari karya tangan sanga Kuasa.
Dampak positif cinta
terhadap remaja
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Dampak negatif cinta
terhadap remaja
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Bagaimana mungkin?
Ilustrasi puisi:
Cinta adalah kekuatan yg
mampu mengubah duri menjadi mawar
mengubah cuka menjadi
anggur
mengubah sedih menjadi
riang
mengubah amarah menjadi
ramah
mengubah musibah menjadi
muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya:
mengubah mawar menjadi
duri
mengubah anggur menjadi
cuka
mengubah riang menjadi
sedih
mengubah ramah menjadi
amarah
dan mengubah muhibah
menjadi musibah.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil.
Apa remaja layak mengenal
cinta?
Berdasarkan
pengertian remaja itu sendiri, dan ilustrasi yang sudah dipaparkan diatas,
sebenarnya remaja tidak (belum) layak mengenal cinta, karena satu kata yang
dapat menyimpulkan seluruh perilaku remaja adalah “labil”. Dan jika demikian,
cinta hanya akan berdampak negatif terhadap remaja tersebut.
Namun,
kembali lagi ke sebab bagaimana cinta bisa menyerang remaja, kata “layak atau
tidak layak” pun seketika musnah. Karena cinta adalah anugerah Tuhan dan juga
naluri manusia. Tak ada seorangpun yang bisa membendungnya.
Kesimpulan
![*](file:///C:\Users\hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Saran
Untuk para
remaja, nikmatilah kehidupan cinta seperti layaknya manusia biasa, namun
usahakan jangan terlalu larut juga didalamnya. Coba cari hal lain yang dapat
membagi perhatianmu terhadapnya, dan biarkan semuanya berjalan beriringan, agar
hidup pun menjadi semakin indah. Temukan juga tempat curhat yang bisa buat kamu
nyaman, agar unek – unek yang tertimbun dihati selama menjalankan kehidupan
cinta dapat dikeluarkan, dan tidak menjadi beban pribada. Orangtua memiliki
kriteria paling tepat dalam hal ini.
Tulisan ini akan ditutup dengan sebuah kutipan dari seorang penulis, fotografer, cinematografer, musisi, ilmuwan, aktivis, pendaki, dan jomblo berstandar Internasional.
"Cinta tidak hanya sesederhana perasaan, namun juga butuh tindakan. Tindakan yang dimaksud disini bukanlah tindakan yang menunjukkan seberapa hebat dirimu, melainkan seberapa dalam cintamu. Hanya dengan memberikan sepercik senyuman kepada orang yang kamu cinta, itu dapat mengubah segala hal tentangmu dalam pikirannya. Jadi, nikmatilah cintamu." ( Denis Simanihuruk )
Trims :)
0 komentar:
Posting Komentar