Sabtu, 31 Januari 2015

Tulisan Bodoh


Tulisan ini aku tulis saat aku dalam keadaan yang bisa-dikatakan-tidak-waras.



Ini aneh. Untuk pertama kalinya aku tidak menginginkan sebuah hubungan – hubungan dengan status yang jelas. Aku, di kamar ini, dengan jendela terbuka namun tirai hijau masih kubiarkan membentang menghalangi cahaya menyentuhku, menyadari keinginan hatiku untuk memiliki seorang sosok gadis, gadis yang ceria, yang senyumnya seperti bunga yang baru mekar, yang bakalan menjadi satu-satunya orang yang mengisi hatiku. Aku dan dia tidak akan memperjelas status, karena aku memang sama sekali tidak mau mengawalinya. Aku selalu berasumsi awalan selalu menemukan akhir. Aku hanya ingin menikmati keindahan hari-hariku bersamanya, berusaha membuatnya selalu ceria, selalu membuatnya bersyukur memiliki seseorang seperti aku yang peduli kepadanya.

Aku tau hal tersebut bodoh, karena perlahan-lahan aku juga bakal kehilangannya saat dia menemukan pangerannya sendiri. Dia pasti bakalan menganggapku hanya sebagai teman, jadi dia tak menyangka hal tersebut bakalan mengusikku. Dia juga mungkin beranggapan kalau aku bahagia melihatnya menemukan pria idamannya. Dia saat itulah, aku kembali sendiri, terdiam di kamar ini, dengan jendela terbuka namun tirai hijau masih kubiarkan membentang menghalangi cahaya menyentuhku.


Itu bukan aku. Itu hanya bagian kecil dari hatiku yang saat itu sedang melunjak karena keadaan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar