Minggu, 01 Februari 2015

Kenapa Harus Peduli dengan Lingkungan Hidup?

Pertama, saya mau berasumsi terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup disini adalah bumi dan isinya. Kalau begitu, alasan mengapa saya harus peduli terhadapnya adalah karena saya manusia ciptaan-Nya. Kitab Kejadian menjelaskan bagaimana Tuhan telah memandatkan tugas untuk berkuasa (pasal satu ayat yang ke-26) kepada manusia atas bumi dan isinya. Tuhan juga menempatkan manusia di taman Eden agar manusia mengusahakan dan memeliharanya (pasal dua ayat yang kelima belas). Ada sebuah kolerasi diantara kedua firman Tuhan itu, dimana intinya adalah manusia mutlak peduli kepada bumi dan isinya tersebut.

Bumi adalah satu-satunya tempat yang Tuhan kehendaki untuk ditinggali oleh manusia. Terlepas dari fakta bahwa kini para astronom berlomba-lomba mencarikan planet baru yang mirip dengan bumi sehingga dapat manusia tinggali, menurut saya usaha mereka itu sama sekali tidak berlandaskan firman Tuhan. Apapun dan bagaimanapun keadaan bumi saat ini, manusia tidak boleh meninggalkan tanggungjawabnya. Manusia harus mempertahankan agar planet ini senantiasa layak huni, bukan mencari planet lain. 

Bumi juga sejak awal kehidupan telah menjadi sumber bagi kehidupan itu sendiri. Keserakahan yang merajalela membuat isi bumi kini berada di keadaan yang mengenaskan. Over exploitation dimana-mana. Sikap manusia tersebut sama sekali tak menunjukkan sikap tanggungjawab. Jika isi bumi terkuras habis, manusia tak akan dapat bertahan. Untuk itulah manusia harus belajar peduli.

Praktik nyata yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kepedulian saya terhadap lingkungan hidup disekitar saya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, bahkan juga turut serta memilahnya. Hal tersebut memang terkesan sepele, namun jika tidak dilakukan, maka bumi akan penuh dengan sampah. Agar bumi tidak penuh dengan sampah, maka sampah haruslah di daur ulang. Tentu mendaur ulang bukanlah pekerjaan yang mudah jka dilakukan secara individu. Itulah mengapa kini tempat sampah telah terdiri dari tempat sampah organik, plastik, kertas, dan kaleng dan botol, sehingga tugas saya dan kita semua hanya tinggal membuang sesuai dengan jenisnya.

Hal lain yang dapat saya lakukan adalah dengan bergabung dengan organisasi pecinta alam. Tentu untuk memiliki sebuah kepedulian yang kuat, saya harus bergabung dengan mereka yang juga sama-sama memiliki kepedulian seperti saya. Saya juga dapat menjadi volunteer yang aktif menyuarakan kemutlakan untuk peduli terhadap lingkungan hidup dengan talenta yang Tuhan berikan kepada saya. 

Itulah beberapa hal yang dapat saya lakukan sebagai wujud tanggungjawab saya menjadi manusia ciptaan-Nya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar