Sabtu, 31 Januari 2015

Dokumen Lama : Diari Yang Tak Pernah Layak Dipublikasikan


Aku kemarin baca-baca direktori lamaku, dan aku menemukan tulisan lamaku. Aku baca dan aku sangat tergelitik karenanya. Aku tak pernah menyangka kalau aku pernah merasakan perasaan seperti itu hingga aku harus menulisnya. Ya, sudahlah. Ini dia diariku itu.

Ini adalah malam minggu pertamaku sejak aku kembali berstatus jomblo. Yah, hubungan kami memang tak bisa lagi diselamatkan. Aku memang sudah jemu menghadapinya, dan dia juga sepertinya tak mampu mengusir kejemuanku tersebut. Sayang, kami putusnya dengan cukup tragis. Dia jadian dengan sahabat aku.

Aku sih sebenarnya ga terlalu mempermasalahkan sahabatku menembaknya. Aku tau dia baik, cocok sama mantanku ini. Aku juga tau dia sayang banget sama si doi. Namun yang ku sayangkan, kami baru resmi putus setelah aku meminta sahabatku itu untuk meminta mantanku memutuskan aku – via bbm. Riweut, euy! Jujur, aku sebenarnya mengharapkan ada sedikit tatap muka dan percakapan dua arah disana – di akhir hubungan kami. Tetapi, kenyataannya justru dia mengirim pesan ke aku dan aku hanya ngeread doang. Jangankan tatap muka, dua arah saja tidak.

Tapi itulah kisahku, kisah cintaku yang memang dari dulu tak pernah bersahabat denganku. Kali ini kuakui kesalahan di aku. Tetapi mau gimana lagi? Semua sudah terjadi. Aku hanya bisa berharap semoga hubungan mereka langgeng terus, dan kejemuan sama sekali najis menyentuh mereka. Amin.  



Sekalipun tulisan itu sudah usang dan hampir tak kuangap lagi, namun aku masih selalu berdoa agar harapanku yang tertulis disana Tuhan kabulkan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar